Rick Osterloh, wakil presiden senior (perangkat keras) di Google melakukan pekerjaannya saat dia mencoba membangun lini perangkat keras untuk iklan online dan perusahaan pencarian online terbesar di dunia, melawan Apple seperti di pasar yang sangat kompetitif. Setelah meluncurkan sekumpulan gadget baru bersamaan dengan peluncuran smartphone Pixel 2 kelas atas awal bulan ini, Osterloh, yang kembali ke Google setelah menuju Motorola sampai April tahun lalu, berbicara dengan TOI di sela-sela 'Made for Google' acara tahunan.
"Apple memiliki bagian terbesar dari pasar smartphone di AS (Google Pixel memiliki pangsa 1%), sementara pemain seperti Samsung mendominasi di platform Android. Bagaimana Anda membuat ruang untuk Pixel? Anda baru-baru ini mengatakan Apple adalah "perusahaan yang sangat kuat" dalam perangkat keras, namun Google akan datang dari berbagai sudut. Apa beda sudutnya?"
Di Google, kami selalu percaya untuk mempertanyakan status quo untuk menemukan jalan baru ke depan. Jadi, ketika kami mulai merancang smartphone, kami melakukan apa yang selalu kami lakukan. Kami mempertanyakan mengapa ponsel seperti mereka, dan bercita-cita membuat segalanya lebih baik. Tahun ini - bahkan dengan integrasi AI, perangkat lunak dan perangkat keras - kami telah mengembangkan sepenuhnya pengalaman baru dari pengalaman fotografi yang didesain ulang jauh melampaui hanya mengambil foto, menggabungkan kenyataan dan Lens untuk membantu Anda menemukan informat .
"Selain Pixel, Anda juga mengumumkan kamera AIpowered Google Clips, speaker rumah pintar, selain beberapa produk lainnya. Kapan kita melihat ini di India , inggris maupun dinegara lainnya?"
Kami sangat senang membawa Pixel ke India tahun lalu, menjadikan India sebagai salah satu negara pertama di APAC (Asia-Pasifik) untuk mendapatkan perangkat Pixel. Dengan lebih dari 300 juta pengguna smartphone di negara ini, ini adalah pasar yang sangat penting bagi kami. Kami berfokus untuk memastikan pengalaman terbaik bagi pengguna India kami dengan Pixel 2 dan peluncuran Peluncuran Bayaran yang diperbarui di India tahun ini. Kami tidak memiliki rincian untuk berbagi saat ini mengenai produk kami yang lain.
"Google telah melakukan upaya awal untuk mengendarai perangkat kerasnya dengan mengakuisisi Motorola (dijual ke Lenovo pada tahun 2014) tidak menghasilkan hasil yang diinginkan. Mengapa minat baru dan bagaimana cara mengikatnya dengan taruhan AI?"
Setahun yang lalu, Sundar (Pichai) menggariskan visinya tentang bagaimana AI akan mengubah cara orang menggunakan komputer. Sebenarnya, AI dan pembelajaran mesin sudah mengubah apa yang bisa dilakukan produk Google di dunia nyata. Kami sekarang menggunakan mesin belajar di hampir semua produk kami. Beberapa contohnya adalah sistem pembelajaran mesin end-to-end yang digunakan di Google Terjemahan yang menerjemahkan keseluruhan kalimat. Selain itu, berkat penglihatan komputer, Anda bisa langsung menerjemahkan kata-kata hanya dengan menunjuk ponsel Anda
Dengan teknologi pengenalan ucapan, Anda dapat mencari informasi dengan berbicara dengan Google App. Ini bekerja dalam sembilan bahasa India. Asisten Google mengumpulkan semua teknologi dan kecerdasan yang telah kami bangun selama bertahun-tahun, mulai dari pengenalan ucapan hingga pemrosesan bahasa alami. Tapi, untuk gelombang komputasi ini untuk mencapai terobosan baru, kita harus membangun perangkat lunak dan perangkat keras yang dapat membawa lebih banyak potensi AI ke dalam kenyataan - itulah yang telah kita rencanakan dengan tahun ini keluarga produk baru .
"Bagaimana kesepakatan Google dengan HTC membantu berinovasi di sisi perangkat keras?"
Meski masih dalam masa awal, kami membuat taruhan besar pada bisnis perangkat keras yang sedang berkembang. Kami telah membangun fondasi yang kuat, kemampuan inti dan portofolio produk konsumen yang menarik. Tujuan kami adalah menawarkan pengalaman Google terbaik - menggabungkan bersama AI, perangkat lunak dan perangkat keras terbaik - ke orang-orang di seluruh dunia. Melalui kesepakatan dengan HTC, kami melakukan supercharging atas upaya perangkat keras kami dengan bakat kelas dunia yang sudah berpengalaman dalam smartphone Pixel.
Author : Rama Trisna Pasa
0 Comments